G-emersik suaramu akanku rindu…
P-andanganmu yang redup menggoncang sanubariku…
S-etulus hatimu mencintai aku seadanya…
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Lokasi: Taman Seri Intan
Masa : 1300
- - - - - - - - - - - - - - - - -
“Mama… mama… Ally lapar la. Jom kita pergi KFC. “
Andrea yang sedang sibuk menyiapkan kerjanya di ruang tamu hanya tersenyum melihat gelagat anaknya yang menggelupur kelaparan. Baru sebentar tadi mereka makan tengah hari. Sekarang dah lapar balik dah.
“Ya sayang. Lepas mama siapkan kerja mama ni, kita pergi KFC ya.”
“Mama, nanti kan Ally nak beli mainan Mr Bean tu sekali tau mama. Kawan-kawan Ally semua ada mainan tu. Ally nak jugak.”
“Kalau macam tu, jangan kacau mama tengah buat kerja ni, sayang. Cepat mama siap, cepat kita pergi.”
“Yeah…. Yeah…. Kita pegi KFC! Beli mainan Mr Bean!”
Andrea hanya terseyum sendirian. Ally hanyalah satu-satunya kenangan antara Andrea dengan arwah suaminya yang meninggal tiga tahun yang lalu. Pada masa itu, Andrea baru saja habis berpantang. Malah, lebh menyedihkan, dia tidak dapat melihat sendiri jasad suaminya yang dikatakan meninggal dalam letupan bom semasa menyebarkan cawangan perniagaan ke Indonesia sana. Hati isteri mana yang tidak ralat apabila mengetahui bahawa suami mati dalam keadaan yang sangat tragis.
Sebelum bertolak ke Indonesia, suaminya sempat berpesan kepadanya supaya menjaga keluarga itu baik-baik. Suaminya berjanji akan pulang bagi meraikan ulangtahun perkahwinan mereka yang baru mencecah dua tahun itu. Selama tiga tahun itulah, Andrea berada dalam keadaan yang amat tertekan. Wajahnya muram sentiasa, penuh sayu dan kesepian. Hanya Ally menjadi tempatnya melampiaskan rasa rindu yang tak tertanggung kepada suaminya, Allan. Sehingga kini, Andrea tidak dapat menerima kematian suaminya itu dan yakin Allan mungkin masih hidup di atas muka bumi ini. Selagi belum melihat sendiri jasad mayat suaminya, jangan haraplah Andrea mahu menerima kematian Allan kesayangannya itu.
Foto kenangan bersama arwah semasa berbulan madu ditatap dengan sayu. Tanpa disedari, air mata mula gugur sebutir demi sebutir mengenai cermin foto tersebut. Rasa sebak di hati tak tertahan lagi. Rasa sesak di dada tak tertanggung lagi. Abang, kalau abang masih hidup, di mana abang sekarang? Kenapa tak jenguk Andrea dengan Ally kat sini. Ally nak sangat berjumpa dengan abang. Foto didakap dengan erat. Rasa rindu yang teramat tiada siapa yang tahu.
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Lokasi: KFC, Pusat Beli Belah Sri Anigma
Masa: 1415
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Andrea hanya memerhatikan saja anaknya melapah ayam dengan rakus. Lagaknya bagaikan tak makan sebulan. Walaupun aroma hot & spicy begitu mengasyikkan, tetapi sedikitpun tidak membangkitkan selera Andrea. Dia hanya memesan French fries dan ice milo saja.
"Sayang, pelan-pelan sikit makan tu. Nanti tercekik."
"Sedap sangat ni mama."
"Yalah, tapi janganlah gelojoh sangat."
Wajah anaknya yang comot itu diperhati. Ally kelihatan begitu comel sekali. Wajahnya iras-iras Allan. Sesekali rindunya terubat apabila menatap wajahnya itu. Dia mengalihkan matanya ke sekeliling seketika sebelum air matanya bergenang kembali.
Matanya tiba-tiba terpaku apabila melihat sesusuk tubuh yang begitu dikenalinya. Tak mungkin! Abang?
2 comments:
weitt ape ending die niehh....
ni baru intro la... ada 4 pasangan lagi aku lom introduce, kira cam diorang ni ada link la, macam citer-citer Khabir Bathia tuh. Nanti baru ko tau apa kaitan antara diorang tu. Nantikan...
Post a Comment